Tema tulisan saya hari ini adalah PASRAH. Why?
Karena berkenaan dengan masalah yang dihadapi salah seorang ‘adik’ saya yang sedang menempuh pendidikan undergraduate nya di Malaysia dengan scholarship dari Pemprov Kaltim.
Plokk. Plokk. Plokk.. (Tepuk tangan) :)
Beberapa hari yang lalu dia sempat menghadapi ujian anatomi dengan ganasnya, langsung “8BAB” sekaligus. Ada rasa kekhawatiran tidak mendapat nilai baik dan ia pun harus bisa mengejar IP 3,0 atau diatasnya lebih baik. Dia sudah berusaha, walaupun tetap ada rasa takut dan khawatir. Selain berusaha, dia merasa sudah ‘pasrah tapi tetap merasa galau’.
Mari membahas apa yang saya garis bawahi..
Pasrah itu apa sih?
Bentuk penghambaan dari manusia dengan menyerahkan segala usahanya, agar mendapat hasil yang terbaik dari Allah, bagi dirinya. Bukan mengharap sesuatu yang kita mau dan menurut kita baik ataupun berfikir mendapat sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi mengharap yang TERBAIK menurut VERSI ALLAH.
Memang berat memulainya. Bagaimana tidak, kita dituntut untuk menjadi yang terbaik versi manusia. Tapi saat takdir kita berbalik, menurut versi manusia kita adalah ‘loser’, telah kalah. Bagi si penderita, yang ada hanya ‘hopeless’ dan gak punya arah lagi. Bingung langkah selanjutnya harus bagaimana.
Tapi berbeda cerita 250 derajat kalau kita bisa ‘pasrah’ sama Allah.
Allah hanya meminta kita berusaha semampu kita, hasil biar Allah yang mengatur. Lalu, apa yang harus kita sangsikan lagi?
Selalu berusaha dan berusaha
Setelah kita berusaha dengan maksimal (harus maksimal dulu usahanya looh!), kita pasrah kan semua usaha yang kita lakukan. Pasrah disini berarti pikiran kita benar-benar di-setting hanya tertuju pada takdir yang Allah berikan, baik ataupun buruk menurut versi kita. Karena setiap takdir yang Allah beri kepada tiap hambaNya, itulah yang TERBAIK untuk hambaNya tersebut. Sesuai sifatNya, Allah Yaa ‘Aliim, Yang Maha Mengetahui. Setelah kita bisa benar-benar pasrah, kita bakal siap tuh mendapat hasil dari usaha kita. Kalau ternyata hasilnya baik, sesuai versi manusia dan apa yang kita mau, Alhamdulillah banget Allah menjawab ke-pasrah-an kita sesuai yang kita harapkan. Andaikata hasilnya belum baik, menurut kita,tidak akan ada perasaan kecewa yang sangat-sangat. Yang ada malah kita akan makin berjuang, berjuang dan berjuang lagi! ayee!! Keep on fighting :D J
Dan selama penantian hasil pun, kita gak akan merasa takut, walau mungkin ada lah sedikit rasa cemas. Tapi gak akan sampai membuat kita galau, gundah, sedih yang berlebihan. Kalau pun ada, artinya kita belum bisa pasrah sama Allah. Belum yakin 100% bahwa ketetapannya adalah yang terbaik buat kita. Dan itu PASTI!!
Tiap manusia memiliki takdirnya masing-masing
Tugas manusia di bumi adalah sebagai khalifah dengan judul “Berjuang” dan manusia pun memiliki rencana-rencana yang baik untuk hidupnya. Tapi tetap Allah-lah yang menetapkan hasil. Disinilah peran manusia untuk tawakallah, ridho dengan apapun ketetapanNya.
Saya pernah mendengar sekilas ulasan di salah satu radio (mendengar dengan posisi ngantuk).
Salah seorang wanita kaum barat pernah diperkosa oleh orang-orang tak dikenal pada usia nya yang belia. Saat itu dia merasa paling menjadi wanita paling nista dan gak ada harapan untuk memulai hidup lagi. Namun seiring bertambahnya kedewasaannya, akhirnya pola pikirnya pun berubah. Dengan berbekal pengalaman pahitnya, dia mulai mendirikan yayasan yang melindungi kaum wanita dari masalah perkosaan. Dia beralasan, dengan mendirikan yayasan tersebut, dia bisa berbagi pengalaman kepada kaum wanita lainnya dan bagaimana menghindari hal-hal buruk semacam itu. Dan tanpa penyesalan, dia pun berhasil merubah pengalaman pahitnya menjadi sesuatu yang bermanfaat buat orang lain.
Dari kasus tersebut, kita bisa menarik kesimpulan. Ternyata Allah pun juga menciptakan takdir seseorang buruk di mata manusia. Tapi itu realita yang seorang manusia harus hadapi. Allah memberi dia takdir yang buruk menurut versi manusia, tapi Allah tahu bahwa itu takdir terbaik yang membuat dia setenar saat ini. Naudzubillahi min dzaliik, siapa yang pernah berharap untuk menerima takdir seperti itu? Karena terkadang, sesuatu yang buruk bagi manusia saat ini adalah kebaikan yang akan dia raih pada waktunya nanti. Begitulah pengaturan Allah terhadap perjalanan hambaNya. Indah bukan ? J
Dalam hidup ini, kita harus selalu tetap berusaha membuat takdir kita baik. Bagaimana caranya?
Bentengi diri kita dengan doa-doa yang InshaAllah menuntun kita untuk selalu di jalanNya. Sekedar bahan tambahan, ada doa-doa yang InshaAllah bisa menjaga kita selama menjalani hidup di dunia.
1. HR. Muslim dan Tirmidzi
“Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinika. Allahumma mushorrifal quluubi shorrif quluubanaa ‘alaa thoo ‘atika”
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَا
‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku diatas agamaMu.
Wahai Zat yang mengarahkan hati, arahkanlah hatiku untuk taat kepadaMu.’
2. QS. Al-Isra (17) : 80
رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلْطَاناً نَّصِيراً
‘Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku)’
InshaAllah doa-doa tersebut membuat arah takdir kita selalu di jalanNya.
That’s all for this section. Semoga ada manfaat yang bisa didapat sobat semua.
Buat adikku, semoga Allah memberimu jalan keluar yang baik atas masalah yang kamu hadapi. Dan tetap selalu berjuang tanpa pernah kehilangan semangat sedikit pun J J