Okee, melanjutkan postingan sebelumnya, obrolan ringan *ups* saya bersama mama saya yang hanya 2 tema. Ya, hanya 2! Tapi cukup complex. Dan tema selanjutnya adalah ‘sedekah’. Entah terinspirasi dari mana, tahu-tahu beliau langsung menyambung cerita tentang sedekah yang diambil dari dalil qur’an dan cukup menarik hati saya. Ini sekilas dialognya, obrolan kalimatnya versi saya loh. Hehehee …
“Sebenarnya sedekah itu gak harus sama orang miskin, fakir atau mereka-mereka yang butuh. Sama orang kaya aja boleh.”
Sedikit nggak percaya, “Masa ma?”
Disambung lah dengan cerita, “Iyah, dulu di jaman Rasulullah ada orang yang sedekah sama pelacur, orang kaya dan pencuri. Ini ada di surah Al-Baqarah ayat 272. Bla bla blaa…. Malah ayat ini awalnya turun karena teguran buat Rasulullah yang menyuruh untuk sedekah itu kepada orang yang seagama saja dan bla bla blaaa… .”
Inti obrolannya hanya disitu, sisanya hanya basbisbus. Hehe..
Menarik nih menurut saya. Sampai dirumah, langsung ngecek di Al-qur’an.
Al-baqarah 272. Baca sekilas, lalu lihat asbabun nuzulnya.
Rasulullah pernah bersabda :
“Tak usah kamu bersedekah, kecuali kepada ahli seagama kamu.”
Lalu turunlah ayat ini :
“Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk diri kamu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah 272)
Mengapa diturunkan ayat tersebut? Yap! Allah menegur hambaNya yang luput, termasuk Rasulullah. Menurut riwayat Ibnu Abbas; Rasulullah pernah menyampaikan kalau ingin bersedekah, hendaklah kepada sesama Islam saja. Padahal tidak demikian. Surah diatas menjelaskan, siapa sih yang berhak memberi petunjuk? Hanya Allah! Siapa yang bisa menjamin orang yang bukan Islam saat ini, detik berikutnya dia mengimani ajaran yang dibawa Rasulullah? Tidak ada! Rasulullah pun luput dengan bersabda demikian dan Allah menegurnya untuk diajarkan kepada umatnya beliau. Kepada siapapun anda bersedekah, ikhlas atau tidak, sedikit atau banyak, Allah telah berjanji untuk membalasnya.
Lalu ada sebuah hadits yang berkaitan dengan ayat tersebut.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : “Seorang lelaki berkata,’Sungguh aku telah bersedekah tadi malam’, dia bersedekah yang diberikannya kepada seorang pelacur, pada pagi hari orang-orang membicarakannya : ‘Dia besedekah pada pelacur’ Laki-laki itu berkata : ‘Ya Allah segala puji bagi engkau, aku telah bersedekah pada pelacur’. Kemudian dia bersedekah lagi pada malam hari berikutnya yang diberikannya kepada orang kaya, pada pagi hari orang-orang membicarakannya : ‘Dia telah bersedekah semalam pada orang kaya’, Laki-laki itu berkata : ‘Ya Allah segala puji bagi engkau, aku telah bersedekah pada orang kaya’. Pada malam berikutnya dia bersedekah lagi yang diberikannya kepada si pencuri, pada pagi hari orang-orang membicarakannya : ‘Dia telah bersedekah semalam pada si pencuri’ Laki-laki itu berkata : ‘Ya Allah segala puji bagi engkau, aku telah bersedekah kepada pelacur, orang kaya dan pencuri’. Kemudian laki-laki itu mendatangi Rasulullah SAW, beliau bersabda kepadanya : ‘Sedekah yang engkau keluarkan telah diterima disisi Allah SWT, dan adapun si pelacur semoga dia sadar dan minta ampun atas perbuatan dosanya. Dan si kaya semoga dia dapat mengambil pelajaran agar dia mengeluarkan shadaqah dari apa-apa yang telah Allah rezekikan kepadanya. Dan si pencuri semoga dia insaf dan minta ampun atas perbuatannya.’ ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Subhanallah banget ‘kan! Pernah nggak kita terfikir untuk bersedekah pada ketiga orang itu? Boro-boro sedekah, ngajak ngobrol aja mikir-mikir kecuali sama si kaya. Hehehe… Tapi coba diteliti lebih dalam lagi,mereka Islam bukan? Belum tentu! Mereka orang kekurangan bukan? Belum tentu juga! Lalu kenapa mindset kita selalu berfikir untuk menyedekahi orang-orang yang tidak mampu dan seagama?
Sekali lagi, tidak ada yang menjamin kapan hidayah itu masuk ke diri-diri seseorang kecuali Allah. Toh manusia lain hanya bisa mendoakannya. Terkadang kita terlalu ribet untuk memikirkan mau dilarikan kemana sedekah kita. Karena terlalu njelimet mikirnya, buntut-buntutnya tuh sedekah nggak jadi dikeluarin deh. Hayoo.. Gunakan otak kanan untuk urusan sedekah. Tanpa pikir panjang, lakukan! Right ? J
Contoh nyatanya nih, kalau ada orang yang meminta sumbangan dengan alasan pembangunan masjid, atau sumbangan untuk korban bencana alam. Kebanyakan orang menahan sedekahnya dengan alasan
‘orang yang meminta sumbangan nggak bisa dipercaya’, atau ‘ntar takut diselewengin uang sedekah kita’. Salah besar! Itu bukan urusan kita. Tugas kita hanya menyisihkan sebagian dari harta kita, juga untuk melancarkan kebutuhan kita. Perkara uang itu dijalankan sesuai amanah atau tidak, itu diluar kuasa kita. Percayakan saja uang yang kita sedekahkan dijalankan sesuai niat kita. Siapa tahu dengan sedekah yang kita beri, yang tadinya niatnya melenceng jadi bener. Who knows ? J
Nggak ada orang Islam, ada orang bukan Islam. Nggak ada orang miskin, ada orang kaya. Nggak ada orang baik, ada orang nggak baik. Nggak ada orang yang butuh, ada orang yang nggak butuh. Kalaupun
memang tidak ada orang-orang yang mau kita sedekahin, berikanlah untuk pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit atau lainnya. Lebih gampangnya lagi. Saya, anda, kita semua pasti memiliki keluarga. Orang tua, saudara atau tetangga. Tidak ada salahnya anda bersedekah pada orang-orang terdekat anda. Kepada orangtua anda, bukan berarti sedekah anda untuk membalas perhatian mereka. Karena sebanyak apapun itu tidak akan bisa membayar jerih mereka untuk anda. Kepada saudara maupun tetangga, anda tidak selalu tahu kapan mereka mengalami kesulitan. Jadi kenapa tidak kita sedekahkan saja kepada orang-orang terdekat kita? InshaAllah semua amal anda, berapa pun itu, kepada siapapun itu, pasti dibalas sama Yang Maha Membalas. Yakin saja! Karena semua amalan dijalankan berdasarkan keyakinan. Betul ? Betulkan saja deh ! J
‘Tadi saya sedekahnya dikit, gak dikabulin nih doanya’. Siapa bilang? Allah pasti mengabulkan doa hambaNya dengan cara Dia.
‘Si A sedekah ke panti asuhan banyak bangett! Nggak takut miskin apa ya?’ Siapa bilang? Nggak akan ada orang yang miskin gara-gara sedekah dan sedekah nggak akan membuat siapapun rugi, buktikan kalimat ini!
‘Bukannya saya pelit, tapi ‘kan sedekah itu seikhlasnya. Saya ikhlasnya cuman segini’. Tenang saja! Allah tetap membalas amal anda sesuai yang anda lakukan. Maha Pemurah-Nya Allah, Dia selalu memenuhi kebutuhan anda terlepas dari ikhlas atau tidak amalan anda. Sekalipun anda tidak ikhlas, Allah tetap memberikan anda pahala.
Masih dipikir berapa yang disedekahin dan mau sedekah kemana? Jangan ragu-ragu! Anda juga tidak mau ‘kan Allah memberi kita pahala dengan ragu-ragu. So, tunggu apalagi! J