Kamis, 06 Oktober 2011

Berbuat Baik Harus NEKAT!

Seringkali kita merasa sudah berniat berbuat baik, tapi buntut-buntutnya tidak terlaksana. Kita akan berdalih, “Yang penting kan udah niat”. Padahal bukan seperti itu.

Berbuat baik itu sangat sangat sulit! Selalu aja ada halangan yang kadang kita gak sadar kalau ternyata itu halangan, termasuk salah satunya MENUNDA. Kita selalu berpikir itu hanya masalah waktu, tapi sebenarnya itu salah satu cara halus setan untuk membujuk kita berhenti pada niat. Stuck! -___-

Contohnya real nya, saat kita ingin bersedekah. Kisahnya begini, kita mau jalan ke mal. Sebelum berangkat sudah niat mau bersedekah nanti di sepanjang perjalanan mau ke mal. Udah gitu yang namanya ke mal, uang nya pasti bukan uang recehan. Tapi uang kertas dengan angka’nol’ yang banyak, rapi, halus, baru keluar bank kalee, hehe.. Lalu, ketemu lah di depan komplek sama pengemis yang hanya berpakaian compang-camping dan menengadahkan tangan. Physicly, dia sehat. Pasti kita berfikir, “Masih sehat gitu minta-minta. Nanti ajalah ntar pasti masih ada lagi yang lebih butuh”. Oke, alasannya masih masuk akal laaah. Tapi tetep, kita sudah MENUNDA. Jalan lagi, berhenti di lampu merah. Ada anak kecil yang minta-minta, ya dengan alasan buat bayar sekolah. Udah niat ngasi tuh, liat dompet, Lloh, kok merah semua’. Kita mikir lagi pasti tuh. “Belum dipecah eh uangnya. Kebanyakan kalau dikasih uang segitu, buat anak kecil pula”. Dan yap! Kita tunda lagi nih niat baik ini. Hampir mendekati mal, terkaget-kaget kita. Yang biasanya tempat mangkal pengemis-pengemis, tautau bersih gak ada satupun. Ternyata sudah ditertibkan petugas wilayah. Tambah lah kita berpikir, “Bukan rejeki pengemis deh uang ku”. Masuk mal, belanja ina inu, pulang-pulang dalam dompet bner2 abis. hahahahaha :D

Sobat, sebenarnya bukan itu kesimpulan yang seharusnya kita ambil. Mungkin buat para pengemis, memang bukan rejeki mereka dapat uang dari kita. Tapi untuk kitanya sendiri? Kita sudah kemakan bisikan halus setan. Mereka yang membujuk kita untuk menunda dengan beribu alasan. Secara kasat mata kita akan menilai, fikiran kita fikiran normal aja, gak ada sangkut pautnya sama setan. Padahal, saat kita berniat, tidak dilakukan saat itu juga, kemudian bernafas. Setan masuk ke dalam tubuh kita bersemayam di darah. Darah itu milik kita, bagian dari tubuh kita. Sedang setan ada di dalam darah itu, ibaratnya setan itu nemplok di diri kita deh. Jadi halangan yang kita hadapi bukan dari faktor eksternal, tapi dari faktor internal itu sendiri. Ya dari diri kita sendiri yang membuat halangan itu.

Berbuat baik jangan tunggu SIAP! Karena kita gak akan pernah siap untuk menjadi baik. Tapi LAKUKAN, setelah kita berniat! Jangan kebanyakan mikir ina inu anu, kelamaan sob! Seperti saat berniat memakai jilbab, buat yang perempuan nih.

“Kapan mau makai jilbab?” “Ntar deh, tunggu siap!”
1-2 tahun ditanya lagi, “Iya nih, kok belum siap-siap yaa. Padahal udah niat”
JDERR!! Yaiyalah gak akan siap, karena kita ga pernah berusaha mulai melakukannya.
Ya, kita ga akan pernah siap untuk berbuat baik, dan itu PASTI!

Bayangin aja deh, kalau mau ujian UAN ditanyain begituan dulu, ya pasti ga akan pernah ikut ujian deh. Siap ga siap, kita pasti harus ikut ujian. PASTI!
Ya sama kayak berjilbab. Siap ga siap, kita harus melakukannya. Gak usah dipikir deh apa kata orang, toh yang memakai kita. Asal kita enjoy dan pede, orang pun akan melihat kita seperti apa yang kita rasa.
Terkadang kita terlalu memikirkan halangan-halangan yang kita buat sendiri, hingga timbul ketakutan. Okelah, kalo mikir positif negatifnya. Tapi ga akan ada sisi negatifnya untuk berbuat baik. Yang ada, kita sendiri yang menciptakan sisi negatif itu. Allah saja sudah berjanji di Al-Qur’an :

Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu!" Orang-orang yang berbuat kebajikan di dunia ini, memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya orang-orang yang sabar, dicukupkan pahalanya tanpa perkiraan.

'Ada kebaikan untuk orang yang mau beramal selama di dunia. Di dunia ia kan dapatkan kebaikan (berupa kesehatan, kemenangan dan kekuasaan) dan begitu juga nanti di akhirat (berupa surga dan balasan yang tiada henti)' 
Ini janjinya Allah loh, masak gak percaya.. :)

Selama kita mengerti hakekatnya berbuat baik, lakukan. Jangan tunggu orang lain yang melakukannya terlebih dahulu. Firman Nya :

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 148)


Melakukan kebaikan di dunia itu seperti nabung koin pahala buat di akhirat. Mungkin kadang kita gak akan merasakan langsung dampaknya, tapi pasti Allah akan membalas kebaikan apapun yang telah kita lakukan. Seperti halnya menabung, kita akan merasakan kita memiliki uang  banyak, setelah dari jaman dinosaurus  menabung. Hehe..  Sama juga, ntar di akhirat kita akan membuka hasil tabungan kita. Toh, segala kebaikan nantinya kembali ke kita juga. Kita yang akan merasakannya sendiri. ‘Siapa yang menanam, dia yang akan menuai’, setuju? :) :) :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar